World Finance Flow
Uang
merupakan sebuah benda yang sangat ingin dimiliki oleh setiap manusia, karena
dengan uang mereka bisa mendapatkan apa saja yang mereka butuhkan. Entah itu
sebuah barang maupun jasa. Uang merupakan sebuah alat tolak ukur dari kekayaan
dan kesejahteraan seseorang. Untuk mendapatkan uang tentunya setiap orang
haruslah melakukan sebuah usaha yaitu dengan bekerja. Uang sangat erat
kaitannya dengan Bank, asuransi, pasar modal dan World Finance Flow. Berikut
ini saya akan menjelaskan sebuah contoh kasus dari kegiatan World Finance Flow.
Financial Flow |
Contoh kasus
yang terjadi misalanya ada seorang pengusaha sapi sebut saja dia B. dan B
sangat membutuhkan sebuah modal sebesar 500jt. Kebetulan ada seseorang yang
memiliki uang sebesar 500jt sebut saja dia A. Alasan mengapa A mau meminjamkan
modal kepada B tentu saja dikarenakan adanya Double Considnce: Kepercayaan dan Bahan/Uang. Si A ini ingin
meminjamkan modal kepada B tetapi melalui perantara dari Bank sebut saja Bank
Siti. Si A menggunakan perantara bank siti agar memperoleh keuntungan misalnya
si A mendapat keuntungan 5% dari bank siti, sedangkan bank siti mendapat
keuntungan 7% dari si B sebagai perantara antara si A dengan si B. Namun
apabila si B mengalami kebangkrutan segala resiko dan kerugian akan di tanggung
oleh bank siti.
Apabila si
A ingin mendapatakan untung yang lebih besar si A dapat memasukan modalnya ke
pasar modal. Karena bunga yang didapatkan si A dari pasar modal lebih besar
dibandingkan bunga yang diberikan oleh bank siti. Si A menginvestasikan uangnya
langsung ke si B untuk obligasi, lalu si B akan memberi deviden kepada si A,
Misal si B untung 100 juta maka 40 juta akan menjadi laba ditahan untuk
pertambahan modal, dan 60 juta akan dibagikan 50% untuk si A dan 50% untuk si
B. Dan persentase pembagian keuntungan
ditentukan oleh si B.
Kembali
lagi apabila si A dan si B melalui perantara bank siti, disin bank siti akan
berfikir tindakan apa yang harus ia lakukan apabila suatu saat si B meninggal
dunia, maka bank siti mencari sebuah perusahaan yang mau menanggung resiko dan
kerugian atas meninggalnya si B. Namun setiap bulannya bank siti harus membayar
uang misalnya sebesar 10jt kepada perusahaan sebut saja PT.XYZ. Karena tindakan
PT.XYZ yang mau menangung resiko yang ada pada bank siti maka PT.XYZ disebut
sebagai perusahaan asuransi dan resiko yang ditanggung adalah kematian maka
dapat disebut sebagai asuransi jiwa. Namun PT.XYZ juga berfikir tidak mampu
menanggung resiko ini sendiri. Maka PT.XYZ mencari perusahaan lain sebut saja
PT.DEF, karena PT.DEF mau membantu menanggung resiko yang ada pada PT.XYZ maka
PT.DEF disebut sebagai Reasuransi. PT.DEF menawarkan kepada PT.XYZ bahwa dia
mampu menggung resiko sebesar 400jt maka PT.DEF mendapa premi sebesar 8jt
sedangkan PT.XYZ mendapat 2jt. Namun disini PT.DEF juga merasa tidak mampu
menanggung resiko sebesar 400 jt, maka dia mencari perusahaan lain yang mau
membantu menggung resiko tersebut dan PT.HIJ sebut saja mau menangggung resiko
sebesar 300jt maka PT.HIJ mendapat premi sebesar 6 juta sedangkan PT.DEF
mendapat premi 2juta dan menaggung resiko sebesar 100jt. PT.HIJ berani menggung
beban resiko yang paling besar maka PT.HIJ dapat disebut sebagai Retrosesi.
Misal i1 =
bunga yang didapatkan si A pada bank, i2 = bunga bank untuk si B, i3= bunga
pasar modal. Persepsi 1 jika pemerintah ingin rakyat memasukkan uangnya ke bank
untuk mengontrol peredaran uang (Bank Indonesia) maka akan menaikkan bunga
untuk si A, maka i2 > i1 , dan i1 < i3 , dan si B daripada meminjam uang
kepada bank maka si B akan menjual usahanya di pasar modal, namun karena
sulitnya urusan adminstrasi mak si si B akan diantara , i1 < i3 < i2.
Misal: Si B
tadi mendapat uang 500 juta sebagai modal usaha sapinya, maka dia akan membeli mesin
untuk mengefisiensi usahanya, dan si B tidak tahu kapan waktu mesin ini masih
bisa berjalan, maka dia akan mencari PT.KLM untuk menjamin mesin milik si B,
maka si B akan membayar 20jt pada si klm, dan jika si klm akan mengganti mesin
jika rusak misal harga mesin itu harganya 1 milyar, dan PT.KLM mengalihkan
resiko kepada PT,DEF, maka PT.KLM akan mendapakan premi 3jt dan membayar 300jt,
dan PT.DEF membayar 700jt, dan di Indonesia asuransi ini dinamakan asuransi
kerugian. Lalu PT.HIJ membuat 3 perusahaan RST, UVW, dan OPQ mendapatkan
keuntungan. Dan kebetulan bank siti menjual saham dan obligasi maka PT.XYZ juga
ikut masuk pasar modal, begitu pula dengan PT.KLM ikut masuk ke pasar modal
karena lebih murah dibandingkan meminjam pada bank siti. PT.RST, UVW, dan OPT akhirnya membeli saham bank siti, PT.XYZ, dan PT.KLM.
RST membeli siti = 20%, XYZ = 21 %,
KLM = 22%
UVW membeli siti = 15%, XYZ = 10 %,
KLM = 10%
OPQ membeli siti = 10%, XYZ = 20 %,
KLM = 15%
Maka PT.HIJ
dengan kata lain telah mendominasi kepemilikan walaupun pemerintah telah
menetapkan tidak boleh mempunyai lebih dari 50% kepemilikan, oleh karena itu PT.HIJ
mengintervensi bank siti karena untungnya rendah, maka bank siti akan membuat
perusahaan leasing PT.ARD yang mencari partner misal PT.TLE yang mempunyai anak
perusahaan pembuat motor = ELT yang mengasuransikan kepada PT. XYZ dan mobil =
LET yang mengasuransikan perusahaannya kepada PT.KLM. Karena PT.TLE ingin
mendapatkan keuntung lebih oleh karena itu ia menjual perusahaannya di pasar modal
dan akhirnya dibeli lagi oleh PT.HIJ. Maka inilah yang disebut World Financial
Flow. Terimakasih semoga bermanfaat. (^_^)V
0 komentar:
Posting Komentar